Sebuah Blog Mahasiswa Absurd

Udah, dibaca aja... pasti seru kok.

Jumat, 29 Juli 2016

Planologi, kenapa aku pilih kamu?

Tidak ada komentar
            Cara gue masuk pwk bisa dibilang berliku-liku dan penuh drama. Kenapa drama? Soalnya penuh dengan tangisan. Wkwk. Gimana nggak nangis, sedih rasanya berkali-kali ditolak sama PTN. Rasanya tuh lebih menyakitkan daripada ditolak gebetan atau diputusin pacar. Rasanya juga lebih nyesek daripada cinta bertepuk sebelah tangan. Lebay lu. Emang. Lah suka-suka dong, kan gue yang ngerasain.
            Kalau boleh cerita, cita-cita awal gue sejak kelas 3 SD ingin jadi arsitek. Pokoknya kalau ditanya orang-orang mau jadi apa atau mau lanjut kuliah apa, pasti gue jawab dengan pedenya kalau gue ini calon arsitek. Saking kepengennya gue jadi arsitek, gue sampai nyari tahu sedetail-detailnya mengenai dunia arsitektur dan bikin rencana hidup sampe 20 tahun kedepan seandainya gue beneran jadi arsitek (Rencana hidup 20 tahun? Sudah terlihat bukan bakat gue sebagai anak PWK? Haha)
            Menjelang kelas 3 SMA akhir, gue terpaksa mencari jurusan lain karena gue nggak bisa ngisi seluruh pilihan di form SNMPTN dengan pilihan arsitektur. Jadilah gue mulai melirik jurusan lain yang hampir mirip sama arsitektur. Jurusan yang gue tahu pasti hampir mirip dengan arsitektur itu adalah teknik sipil. Gue mengakui bahwa gue sangat lemah dan malas sekali dengan itung-itungan berbau fisika, jadi sudah pasti teknik sipil dihapus dari pilihan. Sampai pada akhirnya, suatu hari gue melihat di penjelasan di web ITB mengenai SAPPK. Ternyata setelah masuk SAPPK, maba-maba ini akan dipisah lagi menjadi arsitektur dan planologi. Sejak itulah gue mengenal dan tertarik mengenai jurusan planologi atau PWK.
            Setelah melewati berbagai ujian hidup (Baca : SNMPTN, SBMPTN, SIMAK UI, UM-UM lain) dan hasilnya mengecewakan.. Belum, belum. Ujian hidup belum berakhir. Karena gue ini orangnya pantang menyerah, gue masih nyoba ujian terakhir di bulan Agustus, namanya UMBPTN, meskipun di ujian ini gue udah sangat pasrah apapun hasilnya.
            Entah kenapa, seperti diarahkan oleh Yang Maha Kuasa, gue meletakkan PWK di pilihan pertama dan Arsitektur di pilihan kedua saat pengisian form UMBPTN. Alasannya, karena passing grade PWK di kampus gue lebih tinggi dari passing grade arsitektur pada waktu itu.
            Setelah melewati ujian dan tetek bengeknya, pengumuman tiba. Yeah, akhirnya gue diterima juga. Seneng banget rasanya waktu itu akhirnya masuk PTN. Tapi sedih juga sih, karena nggak sesuai ekspektasi. Galau banget pokoknya waktu itu. Pake nangis-nangisan. Ya, setelah beberapa kali sholat istikoroh dan melalui pertimbangan-pertimbangan lain, akhirnya gue terima pinangan dari PWK untuk menjadi jalan hidup menuju kesuksesan. Yeah, sepertinya saya memang sudah digariskan untuk berjodoh dengan PWK, dan sepertinya saya tidak menyesal hingga detik ini. Wkwk.
            Nggak usah ragu. Impresi awal mengenai jurusan ini memang kayak, Apaan sih ini jurusan, kok kayaknya nggak ngetop amat. Kenapa namanya planologi? Belajarnya apaan aja sih kalau masuk jurusan ini? Kok katanya semuanya dipelajari? Ntar kerjanya apaan sih? Tenang, perlahan semuanya akan jelas setelah kamu mulai kuliah, apalagi setelah kamu dapat mata kuliah bernama Studio perencanaan. Nikmatilah kejayaanmu sebagai anak PWK saat studio nanti. HUAHAHAHAHA.
            Buat kamu yang suka tantangan, PWK tempatnya. Entah itu tantangan untuk berbicara dan mempresentasikan hasil kerja kamu di depan umum, entah itu tantangan untuk ngerjain laporan survey dan tugas lain dalam rentetan deadline yang berdekatan, entah itu tantangan buat mengenali dan mengatasi berbagai tipe-tipe manusia dalam sebuah tim, tantangan untuk mendengarkan pendapat orang lain serta menahan ego dalam kerja tim, dsb dsb, ya anak PWK di tuntut untuk bisa itu semua.
            Buat yang udah keterima PWK tapi masih ragu karena nggak sesuai sama cita-cita awal, nggak usah ragu. Yakinlah bahwa rencana yang diberikan olehNya lebih baik dari rencana kita. Siapa tahu Tuhan sedang menunjukkan jalan bahwa dengan kuliah di PWK kamu bisa jadi lebih sukses daripada jika kamu kuliah di jurusan lain. Takdir kan gak ada yang tahu, bosque. Wkwk. Bakal banyak banget juga momen-momen indah yang kamu laluin di jurusan ini dan bikin kehidupan kampusmu antimainstream, kayak ngumpul di basecamp bareng temen-temen buat nugas, pahit manisnya bikin berbagai jenis peta (HAHAHA), ngerasain gak tidur bareng temen-temen kelompok buat bikin rumusan isu strategis, analisis-analisis dan sebagainya, debat-debat sengit pas kerja kelompok, rasanya di php-in sama orang-orang kedinasan, momen-momen ngewawancarain warga, banyak pokoknya hal-hal yang mungkin nggak bisa dirasain sama jurusan lain. Yo adik-adik, semangat SBMPTN dan UM-UM lain ya! Tak tunggu kalian jadi bagian dari PWK.

Salam Planners!


By the way, buat kalian yg baru jadi anak PWK, atau berminat jadi anak PWK, boleh banget cek web-nya komunitas jurnalistik mahasiswa PWK di petadasarfixbanget.com